Rabu, 01 Juli 2015

SEJARAH GANDONG DUA NEGERI PELAUW - TITAWAAI




                Dahulu kala ada sebuah gunung di tengah – tengah pulau Seram , namanya gunung NUNUSAKU. Di atas gunung itu tanahnya sangat datar dan ada sebuah danau , airnya seperti air di lautan biru . Lalu muncullah satu tanusang (semacam daratan kecil di tengah laut ). Sesudah tanusang itu muncul , timbulah lagi satu pohon pinang di tengah-tengah tanusang tersebut , pohon pinang itu berbuah sangat banyak , dan buah-buah pinang itu satu-demi satu mulai berguguran hingga tinggal satu buah pinang saja yang tersisa.Namun buah pinang ini tak pernah gugur hingga buahnya sudah berwarna kuning . Dan di danau itu ada seorang yang menjaga tempat itu , karena rasa penasaran penjaga danau itupun memanjat pohon pinang itu untuk mengambil buah pinang tersebut . Setelah di ambilnya buah pinang tersebut , maka di belahlah pinang itu . Namun pada waktu di belah , ada suara yang keluar dari dalam buah pinang itu “ jangan membelah terlalu kuat , beta ada di dalam sini “ namun penjaga itu tidak menghiraukan suara tersebut , tetapi suara itu terus keluar dari dalam buah pinang tersebut . Untuk ketiga kalinya , dengan rasa penasaran , si penjaga itu mulai membelah buah pinang itu secara perlahan-lahan , dan sungguh mustahil , dari dalam pinang itu keluar satu perempuan !!!

                Menurut buku tembaga , pada zaman itu manusia tumbuh besar sangat cepat , dan setelah perempuan itu dewasa , maka mereka pun menikah . Dari pernikahan itu mereka di karuniai tujuh orang anak , di antaranya 1 perempuan dan 6 laki-laki .
Setelah anak-anak itu tumbuh dewasa , saudara perempuan mereka ingin memakan daging rusa lalu mereka pun mengambil anjing dan tumbak untuk berburu . Dari hasil berburu , mereka mendapat seekor rusa , dan malamnya merekapun membuat meja keluarga untuk makan .Sementara mereka duduk untuk makan , Orang tua mereka mengambil kepala rusa dan meletakannya tepat di depan saudara perempuan mereka . Melihat hal itu timbul rasa iri hati di antara ke enam saudara lelaki tersebut . Lalu kelima saudara yang lain melihat kearah kakak mereka yang paling tua , begitu juga sebaliknya , lalu berkatalah kakak kepada kelima saudaranya katong semua berdiri , mama dan papa lebih sayang adik perempuan daripada katong”. Lalu kakak yang palinng tua menyuruh kelima adiknya untuk memotong bambu , rotan dan kayu gupasa . Setelah rotan dan bambu di jemur hingga kering , maka merekapun membuat rakit . Setelah rakit selesai di buat , merekapun duduk mawe(mencari tahu)air yang akan turun ke laut lewat arah mana , ternyata air yang akan turun lewat arah selatan .
                Di permukaan gunung yang mengarah kearah selatan ada sebuah batu besar , lalu kakak menyuruh adik-adiknya mengambil pahat dan memahat batu itu . karena kerasnya batu itu sehingga tangan mereka mengeluarkan darah . Lalu kakak menyuruh mereka menaruh pahat dan kakak menendang(TALA) batu itu , batu itu pecah airpun keluar sangat keras mengalir kearah selatan . Mereka me-mawe air , setela air sampe di tepi laut merekapun pamit kepada orangtua dan saudara perempuan mereka “ mama , papa , adik selamat tinggal lalu merekapun menggunakan rakit itu untuk turun ke laut melalui air yang tadi keluar dari batu itu .
                Setelah sampai di tepi pantai , salah satu dari mereka terjatuh dari rakit sehinga mereka me-namai dia “TUALENA (artinya tua pindah dan berjalan kaki )marga ini sekarang berkediaman di negeri Tihulale. Merekapun terus berlayar dan salah satu dari merekapun terjatuh lagi dari rakit sehingga di-namai “NAHUMURY.Setelah Nahumury terjatuh seorangpun terjatuh lagi , namanya “NANLOHY (namanya sesuai dengan rakit yang mereka gunakan LOHY . Marga ini sekarang berkediaman di negeri PORTO ). Setelah itu seorang lagi terjatuh dan di namai “AIPASA (Namanya mengikuti kayu gupasa yang di gunakan untuk pegalas gosepa . Ai artinya kayu , pasa artinya gupasa . Marga ini sekarang berkediaman di negeri TUHAHA ).Tinggallah kakak yang tertua dengan salah satu adiknya . mereka terus berlayar mengikuti pesisir pantai pulau Seram , dalam perjalanan mereka bertemu seorang nenek yang sedang duduk menyendiri di bawah pohon . Merekapun turun dari rakit untuk menemui nenek itu . setelah menghampiri nenek itu , mereka mulai bertanya kepada nenek “ nenek tingal di mana ? nenek menjawab beta tinggal di sini , terus dong dua tanya lagi lalu nenek punya negeri nama apa , nenek jawab beta seng ada negeri , beta tinggal di sini saja . terus dong dua bilang par nenek , karena nenek seng ada negeri , katong kasi nama nenek pung tempat tinggal ini par RUMA’AI artinya rumah di bawah kayu ( sekarang menjadi RUMAHKAY ).Mereka kembali berlayar hingga fajar tiba , mereka sampai di suatu negeri namanya KAMARIANG . Karena tidak adanya tiang layar untuk melanjutkan perjalanan , mereka menyuruh seorang dari negeri itu untuk membantu mereka katanya “ kalo katong suruh ale , ale bisa ikut katong parentah kaseng , terus dia jawab mau kamana ?lalu dong dua bilang , ale bisa pigi ambil jaga pinang di tanusang NUNUSAKU kaseng ?lalu dia bilang beta mau pigi deng apa , trus dong dua bilang ale pigi dengan rakit ini , ale gala toma air TALA ka’atas !!! setelah dia balik dong dua mawe jaga pinang itu , apa betul dari tanusang NUNUSAKU kaseng , ternyata betul . lalu dong dua bilang par dia “karena ale su bantu katong dua , jadi katong kasi nama ale TOMATALA ( artinya toma air Tala ). Dari kamariang , mereka berdua melanjutkan berlayar hingga hari sudah mulai siang , dan dari kejauhan terlihat sebuah pulau , lalu kata si adik kepada kakak : “ kakak ada pulu ( pulau ) satu sana itu ! trus kakak bilang , Ose pigi parentah disana . lalu adik bilang beta mau pigi kasana deng apa ? kakak bilang ,“TITA ATAS AIR ( artinya berjalan di atas air . sekarang menjadi negeri “TITAWAAI” di pulau NUSALAUT ) . Sedangkan kakak yang tertua berlayar hingga tiba di negeri “PELAUW.

                Setelah Kakak yang tertua tiba di Negeri PELAUW , terjadi perang Alaka . Maka kakak yang tertua pun meminta bantuan dari si adik yang di  negeri TITAWAAI , namun setelah tiba di sana Perang Alaka tersebut sudah Aman . Karena masih dalam keadaan Memanas , mereka memutuskan untuk pergi berperang di tanah Papua ( menurut catatan buku tembaga ) . Sesampainya di sana , perang tengah memanas , anak panah memenuhi langit papua , membuat mereka tidak bisa merepat ke medan perang. Maka salah satu Kapitan dari Titawaai mulai membelah buah kelapa , dari dalam kelapa tersebut keluar Lebah ( bahasa sehari-hari di Ambon adalah Niri )memenuhi medan perang tersebut dan membunuh semua musuh di situ dan perang itupun aman . Karena jasa mereka dalam perang itu sebagai hadiah mereka di berikan 2 buah tempayang ( tampayang ) 1 berada di Baileo(rumah adat Maluku )PELAUW dan satunya berada di Baileo TITAWAAI .Sampai di situ sejarah tentang dua negeri bersaudara inipun TAMAT .


Sumber cerita : Koni Ruhupatty 2015 . Lesinusa Amalatu ( Negeri Titawaai )
Di kutip dari : buku tembaga yang berada di negeri gandong PELAUW – Matasiri


*NB :

  • Untuk teman2 , saudara/I perlu untuk katong ketahui , tampayang gandong itu sekarang masih ada , namun sudah di pindahkan ke depan rumah bpk Abso wattimury . rumah yang berhadapan dengan baileo Titawaai !!!
  • Dari sejarah inilah , yang sekarang kita kenal dengan sebutan 3 batang air di pulau seram . salah satunya adalah Air TALA . yang artinya Tendang
  • Tentang saudara perempuan , dari sumber cerita dan buku tembaga tidak mengatakan keberadaannya . namun menurut cerita yang beta sempat tanya katanya , dia menikah di BUTON .


Akhir dari artikel ini , beta mau kasi satu pantun par katong orang Titawaai dengan Gandong Dari Pelauw
“ Dari Naku turun ke Ambon , Rokok Ardath di dalam Saku”
“ jangan coba main gila deng gandong , hukuman adat pasti berlaku “